Shannon mengejar obsesi tsb meskipun banyak kendala menghadang. Tercapainya obsesi tsb sungguh memuaskan dirinya.
Banyak contoh lain yang menunjukkan bahwa obsesi bisa diraih tanpa bisa dibatasi oleh usia, fisik, maupun kendala lainnya.
Dalam hidup ini, hampir setiap orang memiliki obsesi pribadi yang spesifik, yang bisa sangat berbeda antara satu orang dengan lainnya.
Sayangnya, sebagian besar orang menyimpan obsesi tsb entah karena malu karena keunikan obsesinya atau karena terkendala waktu, keuangan, kesempatan, dll.
Meskipun tidak tercapai, beberapa orang berani menceritakan obsesinya kepada anak cucu di ujung usianya, tentu saja lengkap dengan pembenaran mengapa obsesi tsb tidak tercapai.
Yang lebih memprihatinkan adalah orang-orang yang membawa obsesinya hingga ke tempat peristirahatan terakhir tanpa pernah berani berbagi kepada orang lain atau tanpa pernah berani mencoba merealisasikan obsesinya.
Ingatlah, obsesi setiap orang tidaklah sama. Sesuatu yang bisa memuaskan seseorang, belum tentu bisa membawa kepuasan yang sama bagi orang lain. Hak atas kebebasan berobsesi dan memperoleh kepuasan dari obsesi yang terpenuhi, haruslah dihormati.
Hidup ini tidaklah lengkap jika tidak dijalani dengan sepenuhnya. Salah satunya dengan memperoleh kepuasan dari terpenuhinya obsesi, yang bisa membuat hidup lebih berarti.
Jadi sebelum anda mencoba memuaskan orang-orang lain di sekitar anda, cobalah untuk memuaskan diri anda terlebih dahulu. Ini tidak ada hubungan dengan egoisme.
Orang-orang yang terpuaskan akan dirinya sendiri, jauh lebih mampu memuaskan orang lain. Biasanya dalam perjalanan menuju pemuasan diri sendiri, terbuka kesempatan untuk bisa sekaligus memuaskan orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar