Saya adalah apa yang katakan orang "anak haram." Perkataan ini keluar dari seorang wanita yang sedang memperkenalkan diri pada sebuah konferensi mahasiswa sebuah universitas yang sangat terkenal di negara Amerika Serikat.
Kemudian wanita ini melanjutkan: " Ibu saya adalah seorang yang terlahir dalam keadaan cacat indera pendengannya. Selain itu ibu saya terlahir pada sebuah keluarga yang sangat miskin."
Pada suatu hari ibu saya diperkosa oleh seorang pria sehingga saya tidak pernah tahu siapa ayah saya. Kami hidup sangat miskin sehingga pada umur saya masih sangat muda, saya harus bekerja. Saya bekerja sebagai buruh sebuah perkebunan kapas bersama ibu saya. Saya sangat membenci keadaan hidup saya. Itu seb
abnya saya menjadi sangat kecewa terhadap Allah karena Dia tidak adil. Saya tidak bisa mengerti mengapa saya harus terlahir didunia ini dalam keadaan menderita dan tidak berguna sama sekali.
Kalimat itu menggambarkan seorang yang sangat kecewa terhadap Tuhan. Saya tidak diterima oleh orang sekeliling kita bahkan dicampakkan karena keadaan yang sangat menyedihkan. Hal ini bisa menimbulkan pertanyaan mengapa terlahir ke dunia ini?
Wanita tadi melanjutkan ceritanya.
Pada suatu waktu, sesuatu dalam hati saya berkata: "Kamu bisa memilih, kamu akan tetap seperti ini disini atau kamu akan melakukan sesuatu untuk keluar dari keadaan tidak berguna. Pilihgan ada di tanganmu.
Pada akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari keadaan tidak berguna ini.
Jadi saya mulai giat bekerja tanpa peduli dengan pikiran yang hanya meratapi nasib malang. Saya giat bekerja mencari uang untuk menyiapkan biaya sekolah dan membiayai kehidupan saya dan ibu saya. Dengan bekerja keras tanpa menyerah, pada akhirnya kesuksesan itu bisa tercapai.
Pada saat itu, wanita itu mengawali ceritanya dengan "seorang anak haram" membuktikan bahwa betapa dahsyat kekuatan sebuah pilihan dan pada akhirnya membuat dia sadar bahwa Tuhan sangat mengasihinya. Dia adalah AZIE TAYLOR MORTON (1936-2003) menjabat jabatan seperti menteri keuangan USA pada masa kepemimpinan presiden Jimmy Carter.
Ayo semangat, buatlah pilihan yang positif
0 komentar:
Posting Komentar